Sabtu, 31 Oktober 2009

PEMISAHAN

PEMISAHAN

A. Tujuan:
1. Memisahkan zat padat dari zat cair
2. Memisahkan zat padat dari zat padat
B. Kajian Teori
 Dalam praktikum kimia seringkali harus memisahkan suatu campuran menjadi zat yang murni. Untuk pemisahan tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara tergantung pada wujud zat yang akan dipisahkan dari campuran tersebut yaitu:
1. Pemisahan zat padat dari zat cair 
Pemisahan zat padat dalam zat cair dapat dilakukan berdasarkan larut atau tidak zat padat tersebut dalam zat cair.Untuk zat padat yang larut dalam zat cair dapat dilakukan dengan cara : 
 Penguapan yaitu proses yang bertujuan menghasilkan uap,atau zat-zat lain yang diinginkan.
 Kristalisasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian didinginkan. Kristalisai dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang saling larut. 
 Destilasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih pada komponen-komponen dari campuran tersebut melalui pemanansan/pendidihan campuran. Destilasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat cair yang berbeda titik didihnya.
Sedangkan, apabila zat padat tersebut tidak larut dalam zat cair maka pemisahan dapat dilakukan dengan cara :
 Dekantasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur (suspensi).
 Penyaringan yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan mneggunakan filter (penyaring). Hasil filtrasi disebut filtrat sedangkan sisa filtrasi disebut residu atau ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat yang tidak saling larut. 

2. Pemisahan zat padat dari zat padat
 Untuk memisahkan zat padat dari zat padat dapat dilakukan dengan cara :
 Melarutkan dan menyaring
 Kristalisasi bertingkat
 Sublimasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang mudah menyublim dengan cara penyubliman melalui pemanasan. Sublimasi dapat dilakukan untuk memisahkan komponen campuran yang mudah menyublim. 



C. Rancangan Percobaan

1. Gambar Rangkaian
Terlampir
2. Alat dan Bahan
Alat-alat : Bahan :
a. Gelas kimia a. CuSO4.5H2O 
b. Gelas ukur 50 ml b. Garam dapur
c. Corong c. Kapur barus
d. Pembakar+kaki tiga d. Kapur tulis
e. Cawan penguapan e. Pasir
f. Kaca arloji
g. Kertas saring

3. Langkah-Langkah Percobaan
a. Memasukkan 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia yang berisi 10 ml air kemudian diaduk sampai rata. Membiarkan pasir mengendap lalu menuangkan larutan bagian atas.
b. Memasukkan 1 sendok bubuk kapur tulis ke dalam gelas kimia yang berisi 10 ml air lalu mengaduknya sampai rata. Menyiapkan corong dan kertas saring lalu melakukan penyaringan.
c. Memasukkan 1 sendok garam dapur ke dalam gelas kimia yang berisi 10 ml air , kemudian menyaring larutan garam tersebut dengan menggunakan kertas saring. Menguapkan larutan garam hasil penyaringan di atas dalam cawan penguapan hingga airnya habis.
d. Melarutkan 1 gram garam CuSO4.5H2O ke dalam 10 mL air. Menguapkan larutan garam tersebut sehingga volumenya hampir habis , kemudian mendinginkan larutan tersebut. Mengamati bentuk kristal yang terjadi.
e. Mencampurkan 1 sendok pasir,1 sendok garam dapur dan 10 ml air dalam gelas kimia lalu mengaduk sampai menjadi larutan homogen. Memanaskan campuran ini kemudian melakukan penyaringan. Sisa zat padat yang tertinggal dalam corong cuci dengan air (kira-kira 5mL) dua sampai tiga kali. Air hasil penyaringan dan air cucian dijadikan satu kemudian uapkan dalam cawan penguapan. Menyisihkan pembakar apabila airnya hampir habis dan membiarkan air menguap dengan sendirinya.
f. Memasukkan 1 gram kapur barus yang kotor (dikotori dengan pasir) ke dalam cawan penguapan. Menutup cawan tersebut dengan kaca arloji yang berisi air. Memanaskan perlahan-lahan sampai terbentuk kristal pada kaca arloji. Mengumpulkan Kristal-kristal tersebut dan mengamati bentuk kristalnya.
g. Mencatat hasil pengamatan dari semua percobaan yang telah dilakukan.

D. Hasil Pengamatan

NO. PERLAKUAN PENGAMATAN
  Sebelum Sesudah
1. Mencampur pasir sebanyak 1 sendok dengan aquades 10 mL Berupa pasir dan air Terbentuk endapan pasir dan air menjadi keruh
2. Meghaluskan kapur tulis, mencampur bubuk kapur tulis dengan air, kemudian menyaring campuran tersebut
 Larutan kapur tulis yang berwarna merah Larutan berwarna bening
Residu:air
Filtrat:kapur tulis

3. Mencampur air dengan garam dapur. Menyaring larutan garam dapur, kemudian menguapkan / memanaskan larutan garam Berupa larutan garam Terbentuk Kristal garam yang halus
4. Melarutkan CuSO4.H2O ke dalam 10 mL air. Kemudian menguapkan / memanaskan larutan CuSO4.H2O sampai volumenya hamper habis. Setelah itu mendinginkan larutan Larutan CuSO4.H2O berwarna biru Terbentuk kristal lembut berwarna hijau
5. a. Mencampur pasir, garam, dan air. Memanaskan campuran, kemudian menyaring



b. Mencapur larutan garam dengan air hasil cucian pasir. Kemudian larutan garam diuapkan / dianaskan Terbentuk campuran homogen antara pasir, garam dan air


Terbentuk larutan Setelah disaring, dihasilkan
Filtrat :pasir
Residu: garam


Terbentuk endapan kristal garam
6. Mencampur kapur barus dengan pasir, kemudian menutup cawan dengan kaca arloji yang di atasnya diisi air. Memanaskan campuran tersebut. Campuran kapur barus dan pasir Terbentuk kristal kapur barus berwarna putih
E. Analisis Data

Dari percobaan yang kami lakukan terdapat beberapa cara untuk memisahkan zat padat dari zat cair dan memisahkan zat padat dari zat padat. Pemisahan zat padat dari zat cair terdiri dari:
a. Zat padat yang larut dalam air. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan cara:
 Penguapan, pada pemisahan garam dapur dari air.
 Kristalisasi, pemisahan garam CuSO4.5H2O dari air.
b. Zat padat yang tidak dapat larut dalam air. Pemisahan ini dapat dilakukan dengan cara :
 Dekantasi, pada pemisahan pasir dari air.
 Penyaringan, pada pemisahan serbuk kapur tulis dari air.
Sedangkan pemisahan zat padat dari zat padat dapat dilakukan dengan cara:
 Kristalisasi bertingkat, pemisahan garam dapur, pasir dan air.
 Sublimasi, serbuk kapur barus yang dipanaskan di cawan penguapan.
Pada perlakuan pertama, dihasilkan endapan pasir, dan air yang berubah menjadi keruh, hal ini dapat terjadi karena didalam pasir terdapat kumpulan senyawa heterogen, sehingga ketika bercampur dengan air, air akan menjadi keruh.
Pada perlakuan kedua, dihasilkan larutan yang berwarna bening, hal ini dapat terjadi karena filtrate kapur tulis (berwarna merah) menempel pada kertas saring sewaktu proses penyaringan, sehingga dihasilkan larutan berwarna bening.
Pada perlakuan ketiga, dihasilkan kristal garam yang halus, hal ini dapat terjadi karena, pada proses penguapan, air akan menguap, dan molekul-molekul garam akan menggumpal, sehingga terbentuklah kristal garam.
Pada perlakuan keempat, dihasilkan Kristal berwarna hijau, hal ini dapat terjadi karena sewaktu proses penguapan, kandungan air dalam CuSO4.H2O menguap, sehingga menghasilkan kristal berwarna hijau.
Pada perlakuan kelima, pertama- tama dihasilkan larutan garam, hal ini dapat terjadi karena pada proses penyaringan, filtrat pasir menempel pada kertas saring. Setelah itu, ada proses kedua, dihasilkan kristal garam, hal ini dapat terjadi karena pada proses penguapan, air akan menguap, dan molekul-molekul garam akan menggumpal, sehingga terbentuklah kristal garam.
Pada perlakuan keenam, dihasikan kristal kapur barus, hal ini dapat terjadi karena pada proses sublimasi, kapur barus menguap akibat pengaruh dari air pada kaca arloji, dan menempel pada kaca arloji tersebut.
F. Simpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, kita dapat memisahkan zat padat dari zat padat dan zat padat dari zat cair baik yang larut dalam air maupun yang tidak dapat larut dalam air dengan cara :
o Penguapan
o Kristalisasi
o Destilasi
o Dekantasi
o Penyaringan
o Melarutkan dan menyaring

o Kristlisasi bertingkat
o Sublimasi
 Setiap zat memiliki ciri-ciri tertentu dalam hal pemisahan, tergantung pada wujud zat dan proses pembentuknya.

G. Daftar Pustaka

Tim kimia.2009.panduan praktikum kimia dasar 1.Surabaya:Unipress
http://www.kokojames.com/
http://www.google/kimiaku.com/
http://www.chemist.com/
http://www.abynoel.wordpress.com/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar